Quantcast
Channel: Jakarta | Yayasan Bhakti Luhur
Viewing all 87 articles
Browse latest View live

Pengajian & Pertemuan Paguyuban Keluarga Disabilitas Bhakti Luhur Jakarta

$
0
0
Berikut adalah wawancara tim website Yayasan Bhakti Luhur kepada Suster Rosma,ALMA yang mengkoordinasi Pengajian & Pertemuan Paguyuban Keluarga Disabilitas di Bhakti Luhur Jakarta.
Pertemuan ini adalah pertemuan yang rutin dilaksanakan oleh Bhakti Luhur Jakarta melalui programnya yang bernama CBR (Community Based Rehabilitation) atau RBM dalam bahasa Indonesianya (Rehabilitasi Berbasis Masyarakat).
Dimana RBM/CBR ini adalah cikal bakal dari LKMD (Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa) yang kita kenal pada tahun 1970-1980an yang dikerjakan oleh pemerintah Indonesia adalah gagasan dari Romo Janssen, pendiri Yayasn Bhakti Luhur ini (data majalah TEMPO, 15 Juli 1972).
Pertemuan ini rutin dilaksanakan 2x tiap bulan dan pengajian bersama adalah rutin sekali tiap bulan, di tempat Kecamatan Bojongsari; Sawahan Depok, dimana acara ini juga diramaikan dari rekan-rekan dari kota Yogyakarta, Bogor, Bandung, Palembang, Lampung, Solo, Pulau Bangka dan lain-lain.
Tujuan dari pertemuan ini diadakan adalah memberikan wadah untuk keluarga disabilitas sehingga mereka bisa saling berbagi informasi dan pengetahuan, selain itu juga sebagai sarana memberi semangat keluarga satu dengan yang lain sehingga pada akhirnya mereka tidak malu dan lebih menerima serta mencintai anak-anak mereka.
Wadah ini juga sebagai salah satu jalan untuk membuka wawasan masyarakat bahwa anak berkebutuhan khusus (sering disingkat sebagai ABK) mempunyai hak yang sama seperti mereka yang normal dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan adanya wadah ini dapat memberikan panutan atau contoh kepada keluarga anak berkebutuhan khusus yang masih malu atau bahkan tidak menerima keadaan anak mereka, dan juga memberikan masukan kepada masyarakat dimana anak berkebutuhan khusus adalah kutukan atau aib bagi keluarga mereka.
Dalam hal ini Bhakti Luhur di banyak kota di Indonesia memfasilitasi pertemuan ini juga untuk memberikan wawasan kepada para pendidik, kader-kader Puskesmas, kader-kader PKK dimana mereka sangat mengenal keadaan setempat, sehingga mereka dapat menjadi ujung tombak sampai ke lapisan terdalam di tengah masyarakat dalam memberikan wawasan tersebut.
Sehingga pada akhirnya menjadi sangat nyata bagi keadaan ABK setempat, apakah mereka diperhatikan atau tidak, apakah mereka masih ditelantarkan atau tidak; melalui keberadaan kader-kader tersebut, karena para kader sudah diberikan cara deteksi dini bila menemui keadaan-keadaan yang bersinggungan dengan para ABK di lingkungan mereka.
Hal ini dapat memudahkan stake holder/ pihak yang bersangkutan, terutama pemerintah setempat dan Bhakti Luhur untuk mengetahui bahwa apakah suatu wilayah tersebut sudah memperhatikan ABK atau belum.
Jaringan ini juga diharapkan dapat mendata lingkungan mereka khususnya para ABK, karena para ABK sering kali disembunyikan oleh keluarga mereka. Para kader diberi bekal untuk merespon bila bertemu ABK:
-Apa yang harus dilakukan bila masyarakat atau kader menemukan mereka?
-Bagaimana cara mengadapi para ABK?
-Bagaimana Pemerintah melalui Undang-Undang-nya memberikan bantuan atau fasilitas bagi para ABK
Sehingga pada akhirnya pemerintah menjadi sangat terbantu karena ada pertemuan rutin ini sehingga pemerintah lebih tahu dan mengenal apa yang harus mereka lakukan kepada para ABK di wilayah mereka.

Pada akhirnya, kami mengucapkan maju terus RBM Bhakti Luhur!!! Semoga sukses dalam mengentaskan para mereka yang berkebutuhan khusus di Indonesia.. Kami Yayasan Bhakti Luhur mengucapkan terima kasih banyak atas semua pihak yang telah membantu kegiatan ini.

foto-foto lain bisa dilihat di link:


TETAP BERSYUKUR MESKI AUTIS

$
0
0
Ditulis oleh Fr. Florentinus SCJ
31 MARCH 2014
Tampangku Bisa Menipu
Rasanya wajar kalau tiap orang yang melihatku pertama kali akan kagum. Tetapi  ketika tahu siapa aku yang sebenarnya, mungkin susah untuk dipercaya. Dari penampilan luar, aku tampak keren seperti teman-teman (normal). Tubuhku sehat. Wajahku sedikit mirip dengan orang Korea. Kulitku putih terawat. Namun siapa sangka kalau aku punya kelemahan yang kadang susah diterima kebanyakan orang.
Dari pengalamanku, yang sering terjadi adalah ketika orang melihat aku pertama kali, mereka spontan kira aku normal seperti anak lainnya. Namun, ketika mereka mulai mengajakku berbicara, jangan harap mereka akan mendapat tanggapan dariku meski hanya sepatah kata saja. Lalu ketika orang menatapku lebih lama lagi dan memperhatikan dengan cermat, barulah mereka akan tahu bahwa aku seorang autis.
Salah satu kisah dimana penampilanku menipu orang kalau aku tidak autis adalah ketika para frater SCY berjumpa denganku. Mereka datang di Panti Asuhan Bhakti Luhur, tepatnya di asramaku, untuk tinggal dan belajar mendampingi kami selama kurang lebih 3 minggu pada bulan Juni 2012. Ketika aku pulang sekolah bersama teman-teman yang cacat lain dan para perawat, di rumah (asrama) aku melihat ada 3 orang baru. Mereka itu pemuda-pemuda yang lumayan keren dari Yogya. Ternyata mereka adalah para frater SCY yang mau belajar tinggal bersama kami di Panti Asuhan Bhakti Luhur.
Melihat aku, mereka menatapku kagum. Lalu, salah seorang mengajakku bercakap-cakap seolah menganggapku anak normal. Aku sih diam saja seperti biasa. Mana kutahu bahasa orang itu. Lagi pula aku kan memang tidak bisa bicara. Rupanya ia belum percaya kalau aku autis. Hehe…kasihan para frater itu. mereka tertipu oleh penampilan sekilasku.
Siapa Aku ini
Nama lengkapku Geovranio Imanuella Purba. Orang fasih memanggilku Nio saja. Aku dilahirkan di kota Tangerang pada tanggal 7 Maret 1997.  Aku hanya 2 bersaudara. Aku anak pertama dan memiliki seorang adik. Karena keadaanku yang seperti ini, setelah lumayan gede aku masuk ke Panti Asuhan Bhakti Luhur Jakarta. Aku rasa ini adalah tempat yang tepat untukku supaya bisa sedikit demi sedikit berkembang mengatasi keterbatasanku ini.
Aku sama lho dengan teman-teman lain. Aku juga punya orang tua. Mereka telah membesarkan dan merawat aku dari kecil. Lalu aku masuk ke Panti Asuhan Bhakti Luhur ketika sudah cukup gede. Keluargaku tergolong keluarga yang berkecukupan. Papa punya mobil bagus juga kok. Mobil itu sering dibawa untuk menjemputku ketika mulai liburan dan menghantarku kembali ke Panti Asuhan Bhakti Luhur tiap kali masuk semester baru.
Aku sudah cukup lama tinggal di Panti asuhan Bhakti Luhur. Orangtuaku berharap agar aku bisa sedikit demi sedikit berkembang dan bisa lebih mandiri dengan memasukkan aku ke Panti Asuhan Bhakti Luhur tercinta ini. Di sekolah Panti Asuhan kan ada pelajaran “Bantu Diri”. Setidaknya aku dan teman-teman mendapat perhatian khusus layaknya anak-anak berkebutuhan khusus seperti kami ini. Memang sih sekolahan kami tak seperti sekolah anak-anak normal di luar sana. Yang pasti para perawat kesulitan dan harus bersusah payah mendampingi dan membimbing kami supaya lebih berkembang dan bisa bantu diri. Itulah tugas mereka yang mungkin tidak mudah.
Aku Berbeda dengan Yang lain
Aku sudah bilang sebelumnya bahwa aku berbeda dengan teman-teman yang normal lainnya. Aku tidak bisa berbicara. Aku juga tidak bisa menangkap maksud orang lain ketika diajak bicara. Aku susah berkomunikasi dengan orang lain baik secara verbal maupun non verbal. Aku memang hidup bersama dengan teman-teman di Asrama Panti Asuhan, tetapi jangan harap aku bisa berkomunikasi dengan mereka. Kehidupan sosialku bersama para perawat dan teman-temanku hanya sebatas tinggal bersama. Tidak pernah ada “ngobrol bareng” bersama, kecuali di antara para perawat sendiri.
Aku lebih sibuk dan hanya mengerti dengan duniaku sendiri. Itulah yang bisa kupahami tentang diriku. Setiap hal yang kulakukan cenderung mengarah ke diriku sendiri sebagai pusat. Orang mungkin akan bilang aku egois, tetapi inilah situasiku. Aku tidak bisa mengerti maksud orang lain, apalagi harus membantu orang lain. Mengurus diri sendiri saja, aku belum bisa, bagaimana bisa mengurus orang lain.
Ketika aku melihat apapun juga yang bisa dipandang oleh kedua mataku, aku tidak bisa memberikan nama kepada benda itu. Kalau anak-anak seumuranku yang normal tentu bisa melakukannya dengan mudah. Sejauh aku mengerti, benda-benda yang kulihat itu ada yang diam saja, ada yang bergerak. Ternyata ada benda yang mirip dengan aku, tetapi bisa ngomong.
Semua benda bisa kulihat, tapi aku tidak bisa mengatakan apa namanya kepada orang lain. Aku tidak bisa berpikir benda itu apa, kenapa ada yang diam dan bergerak, darimana asal benda itu dan sebagainya. Yang jelas, apa yang ada itu biarlah tetap berada seperti itu. Semua itu tidak perlu dipikirkan dan dipertanyakan.
Kebiasaan-kebiasaanku yang menyenangkan, tapi kadang mencelakakanku juga
Ada beberapa kebiasaan yang sering kulakukan. Semua itu cukup asyik kulakukan  sendiri. Aku tidak bisa menuntut orang lain untuk mengerti aku seutuhnya sebab ini memang keadaanku. Kebiasaan-kebiasaan ini terjadi otomatis begitu saja. Aku sendiri kesulitan  untuk mengubah kebiasaanku ini. Para perawat dan pendampingku pun rasanya juga kewalahan menghadapiku. Tapi aku sendiri tentu merasa asyik donk dengan kebiasaan-kebiasaanku sendiri.
Pertama, aku sering ngompol. Seandainya ditanya kamar siapa yang paling bau di asramaku, jawabannya pasti kamarku. Kenapa? Karena aku suka ngompol, bahkan tidak hanya di kamar. Dalam satu hari saja, aku bisa ganti celana 100 kali kalau aku mau sebab aku sering kencing di celana. Itu terjadi otomatis begitu saja dan tidak kusadari. Maka, para perawat tidak mengganti celanaku setiap aku kencing di celana. Kita perlu belajar hemat. Kalau celanaku sudah basah kuyub, barulah ada yang mau mengganti celanaku. Aku sendiri tidak mungkin berpikir untuk mengganti celana sendiri.
Kedua, aku tidak bisa duduk diam. Selama mataku terbuka, selama itu pula aku akan bergerak dan berjalan. Susah bagiku untuk duduk diam. Aku akan terus berjalan dan berjalan menyusuri setiap ruangan asrama yang bisa aku lewati. Tidak peduli apa kata orang, apa larangan orang. Mungkin mereka ada yang terganggu. Yang penting aku bergerak terus tanpa tujuan. Kalau sudah capek, ya enaknya langsung tidur. Dan ketika mataku perlahan tertutup, saat itulah aku bisa diam meski nantinya tetap aja ngompol.
Ketiga, aku akan makan makanan apa saja yang kutemui. Itu kulakukan sambil bergerak dan terus bergerak. Akibatnya, kadang apa yang kumakan itu tidak selamanya baik untuk kesehatanku. Kadang perutku menjadi mual. Kadang tubuhku juga jadi lemas. Pokoknya macam-macam deh yang kurasakan. Misalnya aku makan sesuatu di atas cobek pada suatu siang. Ternyata setelah itu, lidahku panas banget dan tanganku juga ikut panas. Rupanya sambal cabe kumakan begitu saja secara diam-diam seperti nasi. Aku mengambil dengan tanganku. Tetapi tetap saja aku mengulanginya saat semua orang tidak melihatku dan melarangku.
Ada kisah lain lagi yang serupa. Aku minum cairan kehitam-hitaman di samping kompor. Cukup manis rasanya. Tapi setelahnya, kepalaku jadi pusing dan mataku berat untuk kubuka. Aku hampir saja pingsan. Rupanya aku minum kecap. Anehnya, aku terus mengulangi dan mengulangi lagi esok hari tanpa sadar itu adalah salah satu jenis barang alergiku.
Keempat, aku suka memainkan sesuatu sendirian. Asyik rasanya. Misalnya  memutar gelas plastik atau juga segala jenis kertas sambil berjalan dan terus berjalan. Sebuah buku frater  menjadi salah satu korban tangan saya. Benda di tanganku bisa bertahan lama kuputar-putar. Semakin lama rasanya semakin asyik. Mungkin orang normal akan bosan melihatku seperti ini, tetapi aku enjoy aja karena memang duniaku memang seperti ini. Dunia yang penuh dengan keasyikanku sendiri.
Itulah beberapa kebiasaan yang aku lakukan tiap hari. Mungkin orang (normal) bisa bilang kebiasaanku ada yang kurang bagus. Tapi aku sendiri tetap merasakan asyiknya duniaku. Kebiasaan-kebiasaan itu menyenangkan, meski kadang mencelakakanku juga. Namanya juga autis, aku tetap aja melakukan apa aja yang mungkin bisa mencelakakanku. Untung para perawat berusaha senantiasa memperhatikanku.
Aku Bisa Bahagia dan Bersyukur
“Inilah aku, utuslah aku”, seperti kata-kata nabi Yesaya. Keadaanku memang begini. Kalau bisa memilih, tentunya siapa sih yang tidak mau hidup normal seperti anak-anak yang lain. Tapi aku tidak mau pusing dan memberontak seperti manusia normal yang kebanyakan malah susah untuk mensyukuri keadaannya. Aku dengan keadaan seperti ini saja bisa happy kok.
Aku mencoba menerima keadaanku ini. Bahkan aku sendiri saja tidak bisa menciptakan diriku yang seperti ini, kenapa harus menolak situasi. Tanpa adanya rasa syukur,  aku tidak akan bisa menikmati hidup. Rasa syukurku mungkin bisa dilihat bagaimana aku tidak memberontak dalam menjalani hidup. Hidup dalam ketegangan dan tekanan dalam diri terus menerus itu sungguh mengerikan. Maka aku tidak mau ambil pusing dan meratapi diri yang seperti ini. Aku sudah merasa hidupku ini adalah hadiah Tuhan yang berharga.
Aku bisa melihat bagaimana hidup orang-orang normal yang tidak seperti aku dan teman-teman berkebutuhan khusus lainnya juga mengalami perjuangan keras dalam hidupnya. Setidaknya aku sendiri tidak akan menyesal pernah dilahirkan di dunia ini, sekalipun harus menjadi seorang autis. Kalau aku bisa bicara, mungkin aku akan mengucapkan maaf kepada keluargaku karena aku hanya bisa seperti ini. Aku yakin kalau mereka diberi pilihan oleh Tuhan, mereka pun akan memilih anak yang tidak seperti aku, artinya normal.
Awalnya mungkin para orang tua susah menerima keadaan anak yang seperti aku ini. Tapi jika mereka tahu, aku pun tidak pernah berharap hidupku seperti ini. Sekarang yang paling diperlukan hanyalah saling menerima keadaan. Aku menerima keadaanku dan keluargaku juga menerima keadaanku. Jalani semua dengan penuh syukur. Tuhan pasti mencintai semua kok.
Belajar dari Dia Lewat dia
Mengikuti kisah singkat adek Nio tadi, membuat penulis sendiri merasa iba dan terharu. Dia dengan keadaan yang sedemikian itu bisa membuat mata dunia dibantu untuk menatap dengan jernih. Ada hal yang perlu disyukuri dalam hidup sehari-hari. Kita tidak perlu meratapi dan menyesali keadaan diri yang memang demikian adanya. Ada hal yang bisa diubah, tetapi ada juga sesuatu yang hanya bisa diterima kalau kita mau mendapat ketenangan dalam hidup.
Sosok Nio mungkin susah diterima dalam masyarakat pada umumnya. Praktis, dia tidak bisa berelasi dan berkomunikasi dengan orang lain. Dia sendiri saja tidak bisa memahami dan memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Dia butuh uluran tangan kasih dari orang lain untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Tidak jarang susah menemukan orang yang mau peduli seperti adik kita yang satu ini.
Apa saja sih yang bisa kita dapat kalau kita mau belajar dari Nio? Sekilas, orang pasti akan berpikir tidak ada satu hal pun yang bisa dijadikan hikmah dari kisah Nio ini. Orang umumnya hanya akan terfokus melihat sisi lemah seseorang. Padahal lewat kehadiran Nio, Tuhan bisa berkarya dan menyapa kita. Mari sejenak kita merenung.
Penulis sendiri sempat merasa kebingungan menemukan Tuhan yang hadir. Bagaimana bisa hidup seperti Nio ini dikatakan bahagia. Penulis sendiri setelah mengalami pengalaman tinggal bersama adik Nio selama kurang lebih 3 minggu, awalnya merasa berat mendampingi anak seperti ini. Gak habis pikir rasanya. Tuhan kok menganugerahkan keadaan seperti ini kepada ciptaan yang dikasihiNya.
Berbagai variasi keadaan manusia diciptakan oleh-Nya. Ada yang lengkap, sempurna tetapi juga ada yang kurang beruntung seperti Nio ini. Rupanya perbedaan yang diberikan oleh Tuhan kepada masing-masing ciptaanNya mengundang kita untuk hidup saling melengkapi dalam ikatan kasih. Kasih yang ia ajarkan dan teladankan dalam diri Yesus Kristus itu menjadi patokan utama dalam menjalankan hidup sebagai pengikutNya. Hidup bersama orang lain menjadi indah kalau semua bisa hidup seperti Yesus.
Terhadap orang yang lemah dan tersingkir, Tuhan menaruh perhatianNya. Maka prioritas hidup kita memang mestinya mengarah kepada ketergerakkan hati untuk mengulurkan tangan kepada yang lemah.  Anak seperti Nio adalah salah satu contohnya.
Dalam arti tertentu, Nio sebenarnya menerima dan menikmati keadaanNya. Namun sebagai seorang autis, tentu ia hidup dengan dunianya sendiri. Membantu orang lain baginya tentu tidak pernah terpikirkan di dalam benaknya. Kita sebagai manusia yang diberi karunia lebih oleh Dia mesti mampu membantu sesama dengan meneladan Dia. Meneladan Dia berarti harus sampai pada pelayanan kepada dia yang membutuhkan, seperti Nio.
sumber berita:

BAKSOS KE PANTI YAYASAN BHAKTI LUHUR

$
0
0
by wkristandreas
AKSI NYATA
BERBAGI KASIH & BERBAGI RASA
Sebagai wujud Aksi Nyata dalam masa prapaskah ini, ibu-ibu dari Organisasi Wanita Katolik RI Cabang St. Andreas mengadakan kunjungan Bakti sosial pada hari Minggu, 13 April 2014 ke Panti Bhakti Luhur anak-anak cacat mental Cabang Pamulang. Tepatnya berada di Komplek Sinar Pamulang Blk A12 No. 3-9, Tangerang-Banten.
Yayasan Bhakti Luhur ini adalah Yayasan Swasta yang bergerak dalam bidang sosial yang menangani dan melayani anak-anak cacat baik fisik maupun mental, yatim piatu, miskin dan terlantar . Penanggung jawab panti ini Suster Marcel. Anak-anak panti berjumlah 56 orang dan 30 orang perawat. Anak-anak dengan kasus-kasus seperti Retardasi mental, anak autis, downsyndrome, buta, tunarungu, dan tunawicara. Setiap Senin sampai jum’at anak-anak menjalani sekolah khusus di tempat ini, pelayanan-pelayanan yayasan berupa fisioterapi, rehabilitasi, terapi bicara dan belajar braile dijalankan setiap hari.
Kami berangkat berjumlah 35 orang dengan 8 (delapan) kendaraan pribadi dan 1 (satu) mobil box berisikan paket sembako, goodie bag dan lunch box untuk makan siang yang telah kami siapkan.
Tepat pukul 12 siang kami tiba. Dan waktunya makan siang anak-anak, maka kami langsung membagikan nasi box dengan gembira anak-anak menerimanya. Kamipun menikmati makan siang bersama mereka.
Kami sungguh terharu dengan perjuangan para suster dalam membimbing mereka dengan jumlah anak yang banyak dan terbatasnya jumlah suster, perawat dan pengajar mereka harus meluangkan waktu, perhatian dan kesabaran yang lebih terhadap mereka yang hampir semua mempunyai keterbatasan.
Selesai makan siang, kami lanjutkan dengan bernyanyi bersama. Walaupun mereka secara fisik kekurangan, tapi mereka tetap dapat bernyanyi dan menghibur kami para tamu. Ada salah seorang anak autis juga berjoget riang gembira mengikuti lagu yang kami lantunkan bersama.
Tampak mereka begitu senang dan terhibur sekali menyambut kehadiran kami menganggap kami seperti ibunya, karena anak-anak rindu belaian kasih sayang seorang ibu. Kami saling bermain dan bersenda gurau dengan anak-anak.
Dan tiba waktunya kami akan kembali pulang, mereka tampak sedikit sedih. Mereka tak ingin dilepas atau kami tinggalkan. Kami semua merasa puas dan senang dapat mengunjungi mereka lebih lagi dalam masa prapaskah untuk dapat berbagi kasih dan berbela rasa dapat melayani sesama. Kami pun mohon pamit dengan suster-suster di panti. Mereka berharap kami dapat mengunjungi mereka di lain waktu.
Kami bersyukur kepada Tuhan atas berkat yang diberikan, karena kami boleh berbagi kasih dengan anak-anak. Tuhan Memberkati Pelayanan ibu-ibu Wanita Katolik RI Cabang St. Andreas.
sumber berita:

Panti Sosial, Karya Keselamatan (2)

$
0
0
Senin, 2 Juni 2014 13:45 WIB
HIDUPKATOLIK.com – Mgr Suharyo yang juga Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menegaskan, karya panti sosial merupakan karya keselamatan Gereja, karya keselamatan Allah.
Ketua baru
Musyawarah Nasional FKPA rencana digelar Agustus 2014 nanti. Namun, karena terjadi kekosongan kepemimpinan dalam FKPA, maka digelar Munaslub yang dipercepat. Dalam Munaslub ini dipilih pengurus baru FKPA periode 2014-2018.
Terpilih ketua baru FKPA, Alexander Yoseph Suwandi dari Yayasan Griya Asih Cempaka Putih, Jakarta. Dalam Munaslub ini juga dibentuk pengurus inti FKPA; sekretaris dijabat Katarina Dewi Yustuti dari Yayasan Griya Asih Cempaka Putih, sementara bendahara dipegang Sr Marselina Alma dari Yayasan Bhakti Luhur Pamulang, Tangerang Selatan.
Alexander Yoseph Suwandi berharap agar pada masa yang akan datang, ada keterbukaan dalam proses komunikasi di antara anggota FKPA. Ia juga mengatakan, “Kekuasaan tertinggi dalam FKPA, bukan dipegang oleh ketua. Kekuasaan tertinggi ada pada seluruh anggota forum ini,” tegasnya.
Sementara Ketua FKPA periode sebelumnya, Martinus Gea tidak hadir dalam Munaslub ini. Ketika dihubungi secara terpisah, Martinus Gea enggan berkomentar tentang Munaslub ini. Ia hanya mengirimkan pesan pendek, “Biarlah waktu yang akan menjawab masalah ini.”
sumber berita:

SMA Kristen Ketapang I Berbagi Kasih di Pusat Rehabilitasi Anak

$
0
0
oleh: Bakti Anak Bangsa – 12 Jun 2014 09:45
Citizen6, Jakarta Rabu, 11 Juni 2014, Sekolah SMA Kristen Ketapang I–Jakarta mengadakan sebuah kegiatan aksi sosial ke Sekolah dan Pusat Rehabilitasi Anak Cacat Yayasan Bhakti Luhur yang berada di Jl. RE Martadinata No.50 B, Ciputat Tangerang Selatan – Banten.
Yayasan Bhakti Luhur merupakan sebuah yayasan swasta yang bergerak dalam bidang sosial, yang menangani dan melayani Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dari anak-anak pada umumnya, baik secara fisik, psikis maupun mental, keterbelakangan, yatim piatu, miskin, dan terlantar. Para pengurus yayasan ini diantaranya para suster dibantu oleh guru dan perawat sosial yang terpanggil untuk melaksanakan tugas mulia ini. Ada empat bentuk pelayanan yang diberikan oleh yayasan, yaitu rehabilitasi berdasarkan institusi, rehabilitasi bersumberdaya masyarakat, pelatihan kerja, dan pendidikan SLB.
Setibanya di yayasan Bhakti Luhur, Beberapa siswa beserta guru SMA Kristen Ketapang I disambut oleh sekitar 50 anak berkebutuhan khusus yang sudah menanti kehadiran mereka. Melihat antusias dan sukacita anak-anak berkebutuhan khusus disana, mereka mengajak anak-anak untuk berkumpul, menghibur, mengajak bermain, bernyanyi dan menari bersama. Tak hanya siswa SMA Kristen Ketapang I yang berbagi kasih, ternyata beberapa anak berkebutuhan khusus disana juga mempersembahkan bakat yang dimiliki, berupa sebuah nyanyian dan permainan alat musik.
Setelah itu, siswa memiliki kesempatan untuk menemani dan mendampingi anak-anak saat jam makan siang. Para siswa dapat berbagi cerita dan pengalaman saat bersama dengan anak-anak. Suasana ceria dan riang pun terpancar dari wajah anak-anak disana. Selain berbagi kasih dan sukacita dengan anak-anak, Sekolah SMA Kristen Ketapang I juga memberikan bantuan berupa sembako serta donasi yang telah dikumpulkan oleh siswa-siswa SMA Kristen Ketapang I.
Setiap akhir tahun ajaran, Sekolah SMA Kristen Ketapang I selalu mengadakan aksi sosial. Namun, selain untuk kegiatan amal, ada pelajaran yang bisa dipetik dari kegiatan ini, dimana para siswa bisa belajar berbagi kasih dan peduli dengan sesama serta menambah pengalaman yang berkesan dimasa remaja mereka.
Penulis:
Vivi Junior
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Credit: Karmin Winarta
sumber berita:

Muara Karang St.Angela Merici学校迎圣诞佳节 丹格朗Bhakti Luhur残障院捐赠1亿8千万盾善款及物资

$
0
0
【本报周顺毅报道】坐落于雅加达Muara Karang区Jl.Pluit Karang Niaga II No.36的St.Angela Merici幼稚园学校,在迎接2014年圣诞佳节的来临之际,于11月28日上午,向丹格朗Ciputat Jl.R.E.Martadinata No.50B的Bhakti Luhur残障院捐赠总值1亿8千万盾的善款及物资。
当天,St.Angela Merici学校老师们、诸学生代表和学生家长一行30多人,在该校校长Florence M.S.S.BA和学校统筹人Ibu.Yustin的率领下,来到了该残障院进行了走访慰问,并将所筹募一切物资及善款,在学生家长和老师们的见证下,由Florence校长亲自移交给Bhakti Luhur残障院负责人Cecilia ALMA护士。
St.Angela Merici学校每年例常举办献爱心活动,旨在启发和培养幼儿的爱心,让他们从小就懂得行善助人,将来成为对社会有爱心和有助人为乐的精神。这些物资和善款除了获得学生家长们热心参与募捐外,另也得到各方善心人士的积极响应,大家纷纷慷慨解囊,支持此项具有意义的慈善公益活动。
据悉,这些物资种类繁多,除了有:白米、速食面、饼干、奶粉、白糖、甜酱油、食油、米粉、肥皂、白树油、文具、牙刷、牙膏及清洁剂等日用必需品外,另也募得了一笔现金。
Cecilia护士致辞,代表Bhakti Luhur残障院对St.Angela Merici学校领导暨全体师生和学生家长,还有广大善心人士每年热心奉献,为这些孤儿及残障儿童们送温暖、献爱心表示衷心感谢。
Ibu Yustin致辞,代表该学校对学生家长及社会热心人士一向以来的鼎力支持和参与,致使该校所发动的爱心活动得以顺利进行,表示万分谢意。希望通过该义举,让这些残疾儿童能感受到爱心温暖,让他们的未来更有希望。
St.Angela Merici学校自1993年成立迄今21年以来,已为社会培育了数千名优秀的学生,深受广大家长们的欢迎与好评。该校是一所三语的幼稚园学校。
sumber:

Education Foundation for Disabled Children

$
0
0

Education Foundation for Disabled Children (Yayasan Pendidikan Anak Cacat – YPAC) is a non-profit organisation which looks after the welfare of children with all kinds of special needs. It provides medical support including physiotherapy, speech therapy, hydrotherapy, occupational therapy, as well as prosthetics and shoes. The foundation also provides primary and secondary school education to children with an orthopaedic impairment and organises a number of activities such as girl scouts, boy scouts, sporting activities and music.
Education Foundation for Disabled Children (website in Indonesian)At: Jalan Hang Lekiu III no 19, Jakarta 12110Tel: (021) 724 3123emailThe Bhakti Luhur Foundation (Yayasan Bhakti Luhur) focusses specifically on providing education and various therapies to children with physical or mental impairments, especially those from poorer backgrounds. It runs an orphanage for children with special needs in Jakarta.

Bhakti Luhur Foundation

At: Jalan Prapanca  Raya no. 30-31, Kebayoran Baru, Jakarta 12160Tel: (021) 725 0236
sumber:

http://jakarta.angloinfo.com/information/healthcare/people-with-disabilities/

Bakti Sosial WKRI Ranting Isabela bersama lingkungan Santa Isabela


Easter on the road 2015

$
0
0

uph

14 April 2015
Sampai tahun 2015 terdapat 3,2 juta anak yatim piatu dan 5,4 juta anak-anak terlantar di IndonesiaSampai tahun 2015 terdapat 3,2 juta anak yatim piatu dan 5,4 juta anak-anak terlantar di Indonesia. Mereka yang kehilangan kasih sayang dan perhatian dari orang tua, tidak sedikit yang akhirnya terlibat dengan tindak kejahatan dan berakhir di Lembaga Pemasyarakat (LP) anak atau hidup tanpa tujuan yang jelas.
uph2

Melihat kondisi yang demikian timbul kerinduan dari Mission Youth for Christ (MYC) salah satu organisasi pelayanan anak-anak muda di bawah naungan Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH) untuk menyelenggarakan “Easter On The Road 2015” sebagai peringatan akan paskah atau pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib untuk menebus umat manusia dan merupakan wujud kasih Allah kepada dunia. Acara ini juga bertujuan untuk menceritakan dan membagikan injil atau Kasih yang telah diberikan Tuhan Yesus di atas kayu salib kepada anak-anak di panti asuhan dan lembaga pemasyarakatan anak.

Sebanyak 400 mahasiswa dari berbagai jurusan bergabung sebagai volunteer untuk berbagi kasih kepada lebih dari 1200 anak dari 27 tempat panti asuhan, rumah belajar dan penjara anak, di sekitar Tangerang dan Jakarta.

Bekerja sama dengan Spritual Formation for Students (SFS) Universitas Pelita Harapan, acara ini berlangsung empat kali di Bulan April 2015 dimulai pada tanggal 11, 12, 18 dan 19. Rangkaian acara dibuat semenarik mungkin yaitu puji-pujian, permainan, drama, membuat prakarya, sharing paskah dan pemberian souvenir. Dalam serangkaian acara dipergunakan sekaligus untuk menceritakan kabar baik, yaitu Juruselamat yang datang untuk menyelamatkan semua orang.

Acara ini sangat efektif sebagai sarana untuk mengabarkan injil bagi anak-anak dalam menghadapi tantangan masa kini. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat mengarahkan anak-anak untuk hidup di jalan yang benar sejak kecil dan memiliki tujuan hidup yang pasti, sehingga di masa tuanya mereka tidak akan berbelok dari jalan tersebut.(fc)

sumber berita:
http://www.uph.edu/id/component/wmnews/new/2147.html

SMAK PENABUR Gading Serpong Berkunjung ke Bhakti Luhur

$
0
0

bpk 1

Ditulis oleh Eriska (XI MIA3) (May 25,2015)

Kamis, 30 April 2015, sebanyak 18 siswa-siswi dan beberapa guru SMAK PENABUR Gading Serpong (SMAK GS) berkunjung ke Yayasan Bhakti Luhur di daerah Ciputat, Pamulang. Yayasan Bhakti Luhur merupakan sekolah bagi para anak–anak berkebutuhan khusus. Dalam kegiatan bakti sosial ini, semua siswa dan guru berinteraksi dengan anak–anak serta pengasuh-pengasuh di sana dengan sangat antusias. Sesampainya di sana, kami langsung diajak untuk bermain dan bernyanyi bersama, bertukar cerita, dan juga berbagi kasih bersama mereka. Sebagian dari kami tidak menyangka bahwa kedatangan kami akan diterima dengan sangat antusias oleh teman-teman dari Bhakti Luhur.

bpk 11

Anak–anak di sana kurang lebih berjumlah 400 anak, berkisar 2 tahun sampai 25 tahun. Sebagian besar dari mereka merupakan anak–anak yang memang tinggal di wisma Bhakti Luhur, sebagian lagijuga datang hanya untuk bersekolah di Bhakti Luhur. Pelajaran sekolah mereka berbeda dari sekolah pada umumnya, tetapi materi yang diajarkan tidak hanya tentang pelajaran, tetapi juga tentang materi-materi keterampilan kehidupan sehari-hari seperti memasak, menanam, pelajaran tentang mengantri. Mereka juga diajarkan untuk membuat kerajinan tangan yang bisa mereka jual. Pengasuh-pengasuh di sana berperan bukan hanya sebagai pengasuh, tetapi juga sebagai guru.

bpk 12

bpk 13

Banyak sekali pelajaran-pelajaran yang dapat kami ambil dari kunjungan kami ke Bhakti Luhur. Di sana kami belajar bahwa walaupun memiliki kekurangan, hal tersebut tidak menjadikan mereka menjadi orang-orang yang rendah diri dan malu-malu dengan kekurangan yang mereka miliki, tetapi mereka menganggap bahwa kekurangan mereka adalah sebuah keistimewaan yang Tuhan telah berikan. Mereka tidak mengeluh dan merasa sedih, tetapi mereka masih bisa tertawa bahagia dan menceritakan kisah hidup mereka yang menurut kami itu merupakan sebuah kisah inspirasi dan sangat memotivasi kami untuk menjalankan hidup lebih baik lagi dan lebih bersyukur dengan segala sesuatu yang kita miliki sekarang. Sayang sekali kami tidak dapat menghabiskan waktu terlalu lama di sana karena mereka sedang bersekolah. Pada pukul 11.00 siang, kami berpamitan dengan pihak Bhakti Luhur. Kunjungan bakti sosial ini sungguh merupakan kunjungan yang sangat mengesankan bagi kami, para siswa dan guru SMAK GS untuk dapat berbagi kasih dengan teman–teman dari Bhakti Luhur. “Sampai kita berjumpa lagi ya kakak-kakak!” kata Tania, murid yayasan Bhakti Luhur sesaat sebelum kami pulang. Sampai jumpa lagi, teman-teman Bhakti Luhur, terimakasih untuk waktunya!

sumber berita:
http://smakgadingserpong.bpkpenaburjakarta.or.id/2015/05/25/smak-penabur-gading-serpong-berkunjung-ke-bhakti-luhur/

Kunjungan Kelas VIII Creativity angkatan 2014/2015 ke Panti Asuhan Bhakti Luhur

$
0
0

tarakanita
POSTED BY : ANGELICA ELISABETH
MINGGU, 20 SEPTEMBER 2015

Peserta didik kelas 8 Creativity SMP Tarakanita Citra Raya telah melakukan Bakti Sosial (Day of Solidarity) di Panti Asuhan Bakti Luhur, Citra Raya (2/5/2015). Sebagai bentuk kepedulian (solidarity) dan bela rasa (compassion), para peserta didik kelas 8 Creativity, didampingi oleh Wali Kelas, datang untuk menghibur dan menyerahkan bantuan kepada anak-anak di panti Asuhan Bakti Luhur.

Disambut oleh Wakil Kepala Sekolah Bakti Luhur dan Ibu Sari, salah seorang guru di sekolah tersebut, para peserta didik pun menuju ke aula Sekolah Bakti Luhur. Setelah menunggu beberapa saat, anak-anak Sekolah Bakti Luhur pun datang satu per satu ke aula, dengan mengenakan pakaian seragam Pramuka, karena mereka memang baru saja selesai melaksanakan kegiatan Pramuka. Beberapa dari mereka langsung duduk di tempat yang telah disediakan, ada yang berjabat tangan dengan para peserta didik dari Kelas 8 Creativity, ada pula beberapa anak yang harus didampingi secara intensif oleh para guru. Total anak yang hadir sekitar 40 orang.

Acara pun dimulai oleh Viriyan dan Keke, sebagai MC. Setelah dibuka dengan doa, Michelle, selaku perwakilan dari panitia memberikan sambutan. Acara dilanjutkan dengan menyanyi bersama. Layaknya acara sekolah minggu, beberapa buah lagu pun didendangkan oleh para siswa 8 Creativity dengan diiringi gitar dan kahon. Beberapa anak dari Sekolah Bakti Luhur pun ikut bernyanyi bersama.

Viriyan dan Keke pun melanjutkan acara dengan quiz. Beberapa pertanyaan diajukan, beberapa anak aktif menjawab. Bagi yang menjawab pertanyaan dengan benar, mendapatkan hadiah. Acara berikutnya adalah games. Sebagian besar anak Sekolah Bakti Luhur pun mengikuti games ini, dan akhirnya majulah 6 orang anak sebagi pemenang.

Acara berlangsung cukup meriah. Dua kelompok anak dari Sekolah Bakti Luhur pun tampil di atas panggung untuk menari bersama. Didampingi oleh seorang guru, mereka pun melakukan gerakan yang cukup kompak. Tak mau ketinggalan, beberapa peserta didik kelas 8 Creativity pun menampilkan kebolehannya menyanyi bersama.

Setelah itu, tibalah waktunya penyerahan hadiah bagi para pemenang games dan dilanjutkan dengan foto bersama. Sebelum berpamitan, panitia dari Kelas 8 Creativity menyerahkan bingkisan kepada masing-masing anak di Sekolah Bakti Luhur. Panitia juga menyerahkan sumbangan kepada Wakil Kepala Sekolah Bakti Luhur.

sumber berita:
http://smptcr.blogspot.co.id/2015/09/kunjungan-kelas-viii-creativity.html

PA Bhakti Luhur 11 October 2015 – Our Birthday Moment

$
0
0

ULTAH

Kegembiraan adalah saat orang-orang mampu berterima kasih, tersenyum di kala susah; bukan mengeluh dan mencerca murka. Hari ini… aku melihat dunia berbeda! Walau ini bukan pertama kali aku berpijak pada sebuah hunian yang disebut panti; Namun, jujur ini pertama kali aku terjun bermain mengawal mereka. Aku melihat bagaimana mereka melalui pilu kehidupan ini.

Saat mereka mampu menjustifikasi bahwa tidak ada keadilan bagi perjalanan kehidupan mereka; tetapi itu tak pernah mereka lakukan! Sebuah pelajaran berharga yang terpetik hari ini, dari kondisi ini adalah sebuah kata “SYUKUR”. Ya… inilah sebuah pengkondisian. Bagaimana dengan kita? Ketika ketidakpuasan itu mengekang kita, mengapa tidak mengawalinya dengan hal ini? Terkesan sederhana tetapi tersembunyi arti yang luar biasa.
Mereka terdidik oleh kasih, berangkat dari perasaan terdalam yang bernama cinta. Mereka tumbuh dalam sebuah lingkaran “KELUARGA”. Sebuah kebersamaan dalam keseharian yang menumbuhkan ikatan erat untuk saling memiliki, saling menjaga dan berbagi dalam sebuah “KESEDERHANAAN”. Dapatkah kita? Hidup tidak memerlukan penonjolah diri yang terkesan sombong; karena itu hanyalah sebuah ego ke-aku-an yang pada akhirnya menimbulkan sedikit benih akusala karma bagi perjalanan hidup seseorang.
Berangkat dari hal tersebut, aku masih melihat banyak pelajaran yang tak ternilai harganya. Berikutnya adalah sebuah “TEKAD”. Bagai menggembara di belantara, mereka berjuang hidup diantara ketidakberdayaan baik fisik maupun mental. Kekurangan tidak menyurutkan cita-cita mereka. Mereka adalah anak-anak yang punya “MIMPI”. Mereka berusaha mengejar mimpi dalam sebuah keterbatasan. Bahkan lihat banyak diantara mereka yang lebih berhasil menginspirasi dunia. Mereka mampu menaklukan dunia yang sering beranggapan dan berpandangan kecil terhadap mereka.
Kebahagiaan yang tidak terbayarkan oleh harta duniawi adalah saat melihat gurat tawa yang terlepas dari wajah si kurcaci kecil. Terima kasih untuk hari ini. PA. Bhakti Luhur telah memberikan sebuah inspirasi. Mengingatkanku pada PA. Guna Nanda-Jakarta; Bagaimana kabar anak-anak disana? Semoga mereka selalu tersenyum bahagia.
*The most beautiful blessing in life happens when we are able to share, embrace world as a family, hand in hand, breathing-in, breathing-out with tons of thank you…*
Diposkan oleh Tanty Herlina di 19.11.2015

sumber berita:

http://machikosayuri.blogspot.co.id/2015/10/pa-bhakti-luhur-11-october-2015-our.html

Windu Peduli – Panti Asuhan

$
0
0

bank windu csr

Pada tanggal 27 November 2015 Bank Windu mengadakan kunjungan sosial ke Panti Asuhan Citra Bhakti Luhur, Cikupa Tangerang. Kegiatan ini diadakan secara rutin dan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Windu.

sumber berita:
http://www.bankwindu.com/csr.html?cat=63

Enterpreneur Day 2016 Chromatic Challenge your Limit Through Action

$
0
0

16 Januari 2016 adalah hari yang cukup bersejarah bagi program S1 Bisnis Prasetiya Mulya dan Prasetiya Mulya Enterpreneurship Development Center (EDC) dengan diadakannya acara tahunan Enterprenur Day di kampus BSD Prasetiya Mulya. Dengan mengambil tema “Chromatic : Challenge your Limit Through Action”, Enterpreneur Day 2016 mengangkat kepedulian terhadap kaum difabilitas sebagai tema utamanya. Sebanyak 48 prototipe produk dan jasa sebagai solusi bagi masyarakat difabel buatan mahasiswa S1 Bisnis Semester 1 dalam mata kuliah Introduction to Science / Technology Based Business dari berbagai kategori dipamerkan dan mendapat apresiasi yang luar biasa dari pengunjung yang hadir.

prasetya mulia

Tidak hanya prototipe untuk kaum difabel, 36 start ups kreatif dari mahasiswa S1 Bisnis Prasetiya Mulya Semester 3 dalam mata kuliah Business Creation turut berpartisipasi meramaikan semarak Enterpreneur Day 2016. Acara juga diwarnai dengan kemeriahan dari berbagai performer dan talkshow seperti Rafi Ridwan, desainer internasional Tuna Rungu yang karyanya pernah digunakan oleh Tyra Banks (Runner Up American Nect Top Model), paduan suara dari Yayasan Bhakti Luhur, Jamaica Cefe, Eros Tjokro, dan ditutup oleh Marcello Tahitoe (Ello).

Sejalan dengan tagline, Enterpreneur Day 2016 sukses menantang dan melewati batasan yang ada, yaitu dengan tetap penuh semangat menjalankan acara ini sebaik – baiknya, walaupun harus berpindah lokasi (dari mall @alam sutera ke Kampus BSD Prasetiya Mulya). Semangat ini terbayarkan dengan keberhasilan dalam menghadirkan lebih dari 2.000 pengunjung dan mengkonversikan total penjualan lebih dari 100 juta rupiah dalam waktu satu hari. Dalam total revenue tersebut, sebanyak dua juta rupiah akan disumbangkan kepada Yayasan Bhakti Luhur sebagai bentuk dukungan panitia Enterpreneur Day 2016 terhadap perkembangan komunitas kaum difabel.
sumber:
http://ikaprama.org/headline/enterpreneurday2016/

UNGKAPKAN RASA SYUKUR & BERBAGI KEBAHAGIAAN MELALUI KEGIATAN SOSIAL

$
0
0

Paduan Suara Mahasiswa Universitas Padjadjaran (PSM Unpad) gelar acara bakti sosial yang bertempat di Panti Asuhan Bhakti Luhur, Bandung pada Jumat (12/2) lalu. Selain merupakan agenda lanjutan dari panitia konser tahunan ke-19 PSM Unpad bertajuk Melodijo Veselja, Acara ini juga merupakan bentuk rasa syukur PSM Unpad terhadap kelancaran kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya.

unnpad

Bakti sosial ini juga merupakan wujud nyata dari tema konser tahunan kemarin yaitu berbagi kebahagiaan dan menanamkan nilai kasih sayang terhadap sesama manusia. Para penyanyi yang terlibat dalam konser tahunan pun ikut serta dalam acara tersebut. Mereka berinteraksi dengan para penghuni Panti Asuhan dan juga membawakan beberapa lagu hiburan yaitu Medley Chrisye, He Ain’t Heavy, He’s My Brother dan Manuk Dadali.

Ketua Panitia Konser Tahunan ke-19 PSM Unpad Mario Johan Hartono menjelaskan, semua orang harus menghargai kondisi dan memberikan sebuah hal yang dapat membahagiakan sesama manusia.“Selama ini, kita jarang menyempatkan waktu untuk membuka mata dan hati lebih besar lagi. Kita terlalu terpaku pada kesibukan keseharian semata. Oleh karena itu, mulai sekarang kita berlatih untuk mencari sesuatu yang dapat membuat hidup kita lebih bermakna, salah satunya dengan memberikan sebuah hal yang dapat membahagiakan sesama manusia” ujarnya.

unnpad 2 unnpad 3

Sementara itu, Muhammad Faris Fadillah selaku salah satu penyanyi yang ikut serta dalam acara tersebut memaparkan kesan positif yang didapatnya. Semua orang dituntut agar tidak cepat merasa puas dengan keberhasilan yang telah diraih. “melalui kegiatan ini, kita dapat bercermin agar tidak terlena dengan hal positif yang telah diraih. Kita juga menumbuhkan rasa syukur serta kepedulian terhadap sesama,” paparnya.

Panti Asuhan Bhakti Luhur sendiri telah berdiri sejak 2001 dan dihuni oleh penyandang cacat fisik dan mental, para tuna wisma dan anak-anak terlantar. Setiap harinya, para penyandang cacat berlatih keterampilan khusus bersama tenaga pendidik, dengan harapan setiap anak dapat hidup lebih mandiri diatas keterbatasan mereka. (primagung)

sumber:
http://www.unpadchoir.com/blog/2016/03/ungkapkan-rasa-syukur-and-berbagi-kebahagiaan-melalui-kegiatan-sosial


MAMILO CHARITY NIGHT

$
0
0

posted by Gandhi 18 Feb`16

mamilo

Untuk mengulang kesuksesan mamilo tahun lalu, mamilo tahun ini menyajikan konsep yang berbeda. Untuk mamilo tahun ini tema yang diusung adalah charity night. Tema yang dipilih bertujuan mengingatkan kaum muda untuk berbagi kepada sesama dengan cara yang menyenangkan.
Pada acara ini, kami bekerjasama dengan pihak Yayasan Bhakti Luhur (Suster Alma). Anak-anak berkebutuhan khusus ini mengajarkan kami bagaimana memaknai dan mensyukuri hidup. Di tengah keterbatasannya, mereka tetap bisa tersenyum dan menghibur kami. Dua buah lagu yang dilantunkan membuat haru suasana malam itu.
Suasana pasar malam pun sangat terasa dengan adanya gerobak – gerobak makanan tradisional serta pernak – pernik lampu di sudut – sudut ruangan. Di samping itu, ada yang berbeda pula pada mamilo kali ini. Ada beberapa stand yang diisi oleh anggota kategorial misdinar, BIR, taize, dan FYC, yang hasil penjualannya akan disumbangkan pada panti asuhan bhakti luhur.
Acara diawali dengan Misa bersama ini dan dilanjutkan dengan penampilan perkusi yang menarik perhatian banyak pengunjung. Acara yang dihadiri oleh 200 – 250 orang muda ini juga dimeriahkan oleh penampilan dari OMK Cimahi, OMK Lembang, KMK UPI, KMK STAB, kumpulan mahasiswa NTT, serta KMK STPB. Dalam ruangan kami bergabung menjadi satu, tanpa mengingat darimana kami berasal dan organisasi mana kami berasal. Suasana semakin pecah saat Salty Sugar dan Enile yang berasal dari OMK Katedral tampil.
Kemeriahan acara ini menjadi pengalaman yang tidak pernah terlupakan. Di samping kebahagiaan, OMK juga dapat menyisihkan sebagian yang mereka miliki untuk dibagikan kepada sesama. Hasil yang didapat pada malam itu kami serahkan semuanya kepada Yayasan Bhakti Luhur. Semoga acara mamilo ini dapat menjadi berkat bagi sesama kita. Tunggu mamilo selanjutnya….

Lukas Summa
OMK paroki Santo Laurentius
sumber:
http://www.komkepbandung.com/detail-isi-artikel/1075-mamilo-charity-night/

Kunjungan Gonzteen ke Panti Asuhan Bhakti Luhur

$
0
0

Hae guys!?? udah lama gak ngepost, jadi kepikiran mau ngepost lagi. Nah belum lama ini bina iman remajaku ngadain kunjungan ke Panti asuhan Bhakti Luhur, Pamulang.

gonzteen 1

Panti asuhan ini menampung sekitar 50-an penderita cacat ganda. Jadi mereka gak hanya cacat fisik, tapi cenderung punya keterbelakangan mental juga. Penderitanya gak cuma anak-anak, tapi ada juga remaja sampai orang dewasa. Mereka diurus sama suster-suster yang sabaar banget dalam mendampingi mereka. Panti Asuhan Bhakti Luhur Pamulang ini terdiri dari unit-unit, tempat di mana mereka tinggal. Keadaannya sederhana. Tidak mewah, namun tidak buruk juga.

Walaupun demikian, aku pikir kunjungan dari banyak pihak sangat mereka butuhkan, terutama dengan alasan mereka butuh dana untuk pemeriksaan kesehatan serta dana untuk konsumsi sehari – hari. Ada di antara mereka yang menderita hydrocephalus, tapi harus menunggu giliran operasi karena terbatasnya dana yang ada. Monggo dibantu kalau kalian lagi ada rejeki??

gonzteen 2 gonzteen 3

oh iya, untuk mengadakan kunjungan ini, BIR ku mengadakan banyak kegiatan untuk penggalangan dana. Jadi sambil cari dana, pertemanan juga semakin erat deh. Hehehe?? nah karena dana sudah terkumpul, kita putuskan untuk mengunjungi panti asuhan pada tanggal 17 Januari 2016 yang lalu.

Di sana, kita ya sekedar nyanyi nyanyi bareng aja. Abis itu ada juga yang menampilkan puppet show. Gak disangka, ternyata mereka seneng banget! Mereka menerima kehadiran kami dengan suka cita. Mereka semangat banget nih pas diajak nyanyi dan nari bareng. Boleh lho ditambahkan ke rundown kalian kalau mau datang ke sini. hehehe. Kegiatan nyanyi dan nari bareng juga diselingi dengan pemeriksaan kesehatan. Ternyata ini berguna buat mereka, mengingat sulitnya membawa mereka satu per satu ke dokter.

Buat yang lagi nyari panti asuhan untuk dikunjungi, Panti Asuhan Bhakti Luhur bisa jadi pilihan kalian. Yuk buat hidup berguna dengan membantu sesama! Tuhan memberkati:)
sumber:
https://birgittafortune19.wordpress.com/2016/02/21/kunjungan-gonzteen-ke-panti-asuhan-bhakti-luhur/

FAMILY SPORT DAY – FAMILY WITH A HEART

$
0
0

BINUS SCHOOL Serpong

Serpong, 19 Maret 2016 – Dalam rangka untuk meningkatkan keharmonisan dan kesehatan keluarga Binusian, BINUS SCHOOL Serpong mengadakan Family Sport Day. Dengan tema “Family with A Heart,” tahun ini Family Sport Day mengajak anak-anak berkebutuhan khusus untuk hadir dan bermain bersama dengan keluarga Binusian. Sebagai salah satu aksi sosial rutin dari BINUS SCHOOL Serpong, Family Sport Day dari tahun ke tahun selalu melakukan pengumpulan dana untuk donasi, tahun ini kepada Yayasan Bakti Luhur.

Jpeg Jpeg

Berlokasikan di BINUS SCHOOL Serpong, acara ini mengundang murid ECY/EL (TK dan SD), orang tua murid, guru, dan staf. Kemeriahan acara ini dilengkapi dengan bazaar aneka makanan dan minuman di sekeliling area acara. Tujuan dari acara ini sendiri adalah untuk menginspirasi murid dan orangtua akan pentingnya olahraga serta menumbuhkan rasa peduli terhadap anak berkebutuhan khusus.

“Menurut saya, acara ini sangat bagus untuk anak-anak belajar bekerjasama dan peduli terhadap sesama, selain itu juga acara ini mempererat hubungan orangtua dan anak-anaknya, orangtua dan guru juga bisa saling kenal,” ujar Marietta Debby, orangtua murid BINUS SCHOOL Serpong.

Acara yang berlangsung selama kurang lebih 4 jam ini memang mengharuskan peserta yang terdiri dari murid dan orangtua, serta anak-anak berkebutuhan khusus, untuk berinteraksi dan bekerjasama dengan baik karena semua kegiatan yang dilakukan per kelompok. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah Fun Run with A Cause, Zumba, Hoop Transfer, Rally Games, dan Tug of War.

Setelah mengikuti acara ini, diharapkan para murid dan orangtua murid BINUS SCHOOL Serpong dapat lebih menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama yang kurang beruntung, serta terbina lagi keharmonisan keluarga.
sumber:
http://serpong.binus.sch.id/2016/03/22/family-sport-day-family-with-a-heart/

Pramunas XIV PSMKGI

$
0
0

psmkgi surabaya
Posted on March 20, 2016 by Admin PSMKGI
Oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

jaketPra Musyawarah Nasional merupakan salah satu agenda nasional PSMKGI yang bertujuan untuk melakukan laporan pertanggung jawaban komisi dan biro PSMKGI selama setengah periode kepengurusan, sebagai persiapan sebelum menuju Munas nantinya. Agenda nasional ini, kali ini diadakan di Jakarta, dan FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) menjadi tuan rumahnya.

Pramunas XIV PSMKGI diadakan pada tanggal 25 – 28 Februari 2016 bertempat di Hotel Telaga Golf Sawangan, Depok, Jakarta. Pada hari pertama, Opening Ceremony diadakan diadakan di FKG UPDM(B) dan dibuka oleh Dekan FKG UPDM(B), Dr. drg. Paulus Januar, MS. Kemudian acara dilanjutkan dengan presentasi lomba Operculum dan Mahasiswa Berprestasi PSMKGI 2016 di tempat yang sama.

snap 7Pada hari kedua, dilakukan salah satu agenda program kerja Komisi C, yaitu Senyum Luar Biasa (SLB). SLB kali ini diadakan di Yayasan SLB Bhakti Luhur. Acara ini dilakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada teman-teman SLB dan melakukan sikat gigi bersama. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan agenda rapat. Agenda rapat dilakukan di Meeting Room Hotel Telaga Golf Sawangan pada hari kedua dan ketiga, dengan Fachmi Muzaqii sebagai pemimpin rapat, selaku sekretatis jenderal PSMKGI. Agenda rapat berisi pembahasan tata tertib rapat, laporan pertanggung jawaban komisi dan biro PSMKGI, koordinator institusi, serta pemegang tender agenda nasional sebelumnya, yaitu Rakernas (UNPAD), Baksosnas (ULM) dan Dies Natalis (UMS).

Gala dinner Pramunas dilakukan pada malam hari ketiga, bertempat di Dining Room Hotel Telaga Golf Sawangan. Pada Gala Dinner ini, dilakukan talkshow menarik yang membahas tentang internship kedokteran gigi, issue yang sedang hangat-hangatnya dibahas di kedokteran gigi. Acara talkshow ini dimoderatori oleh Dekan FKG UPDM(B).

sumber:
http://psmkgi.org/tag/operculum/?mobile_switch=mobile

KUNJUNGAN SAVEMILLIONS 12 APRIL 2016 KE YAYASAN BAKTI LUHUR BANDUNG

$
0
0

savemillion 01

Latar Belakang Yayasan Bakti Luhur

Yayasan Bhakti Luhur adalah yayasan sosial yang memberi perhatian secara khas kepada para penyandang cacat yang miskin, terlantar dan dipinggirkan. Secara resmi Yayasan Bhakti Luhur berdiri pada tanggal 5 Agustus 1959 di Madiun. Menapaki berbagai langkah waktu, pada tahun 1975 Pusat Bhakti Luhur dipindahkan ke Malang.

Yayasan Bhakti Luhur dengan MISI dan VISI-nya yang khas, yakni pelayanan anak cacat yang karena salah satu atau beberapa sebab seperti fisik, psikis, mental, sosio-ekonomi yang menyebabkan keterbelakangan dalam perkembangannya.

Selasa 12 April 2016 Savemillions berangkat dari Jl. Komodor Udara Supadio No. 17 menuju ke Yayasan Bakti Luhur. Lokasi terletak di Jl. Taman Kopo Indah II Block III C-1 No. 28-29 Bandung. Yasasan ini merupakan satu dari cabang Yayasan Bakti Luhur di kota Malang, pelayanannya sendiri sudah tersebar ke tiga puluh tiga propinsi. Walaupun hanya merupakan cabang, namun YBLB mempunyai sebuah panti asuhan dan sebuah tempat terapi. Yayasan Bakti Luhur merupakan yayasan sosial yang dihidupi oleh donatur tetap dan donatur tidak tetap, serta Yayasan Bakti Luhur Pusat di kota Malang. Bantuan dari para donatur masih dibutuhkan supaya anak-anak yatim piatu dan juga hidup dalam kecacatan ini bisa tertolong.

 

savemillions 02

Kedatangan Savemillions diterima dengan baik oleh ibu. Ina salah seorang perawat Celebral Palsy yang melayani YBLB. Untuk dapat memiliki skill sebagai seorang perawat tunagrahita ada sekolah khusus di Malang. Tenaga pengajarnya dari Yayasan Bakti Luhur Malang langsung. Beliau melayani dengan hati dan kasih. Ini terlihat bukan hanya ketika berhadapan dengan anak-anak dalam kecacatan di panti asuhan, namun juga tampak ketiga dengan sabarnya pertanyaan demi pertanyaan dari Savemillions dijawab olehnya satu per satu dengan senyuman dan semangat.
Perawat Celebral Palsy ini menjelaskan mengenai anak-anak yang ada di Panti antara lain: Tunagrahita, Down Sindromen, Tunaganda, Celebral Palsy (CP), Epilepsi dan Tunadaksa. Lebih jelas lagi menurutnya:

Tuna grahita: Terapi yang dilakukan adalah terapi speak/ bicara. Yaitu suatu terapi yang diberikan kepada seorang yang tidak bisa berbicara, bukan hanya untuk kata-kata tertentu; melainkan sama sekali tidak bisa berbicara. Tunagrahita berbeda dengan seorang yang bisu. Perbedaannya seorang tunagrahita tidak bisa berbicara namun setelah diterapi berpeluang besar untuk mengalami kesembuhan atau bisa berbicara. Hanya saja untuk bisa berbicara tidak dapat dipastikan kapan tepatnya dirinya bisa berbicara dengan baik, karena tergantung pada IQ-nya. Sedangkan bagi seorang yang bisu tidak dapat diupayakan sampai pada dirinya dapat berbicara, karena usaha yang dilakukan adalah membuat dirinya bisa berbahasa isyarat dan mengerti berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Ketika kunjungan Savemillions YBLB sedang melayani seorang yang tidak bisa berbicara sama sekali. Ada lima orang tuhnagrahita yang sedang dilayani. Mereka masih memiliki harapan akan dapat berbicara. Bisa menyebutkan “Mama – Papa – kakak”, ini merupakan suatu hal yang luar biasa bagi YBLB. Ada lima orang tunagrahita yang dirawat pada saat ini sekelas. Perawatan dilakukan secara cuma-cuma. Sekarang ini ada satu perawat untuk tunagrahita. Ada seorang tunagrahita yang sudah mengalami kesembuhan, sekarang sudah bisa berbicara dengan baik.

YBLB melayani anak-anak dengan IQ Debil Imbecile Idiot atau IQ di bawah rata-rata enam puluh. Sebelum dilakukan pelatihan terlebih dahulu dilakukan observasi (Apakah kebisaan dari anak yang akan/sedang dirawat?).

Down Sindrome: Seperti mongoloid. Ciri-ciri fisik pendek, tangan gemuk, kaki pendek, lidah tebal. Ada tiga orang anak down sindrome. Mereka dapat mengikuti kelas okupasi (Kelas dimana mereka bisa melakukan hal-hal seperti manusia yang normal). Ada pekerjaan yang melatih mereka untuk bisa melakukan sesuatu seperti manusia normal, misalnya: Pekerjaan membuat tempe. Dari hal ini kemudian mereka diperkenalkan pada uang. Walaupun mereka sulit berbicara, tapi mereka dapat belajar dengan cara meniru apa yang dilakukan oleh perawatnya. Mereka berusia dua puluh tahun ke bawah, yang paling muda berusia delapan tahun.

Tuna ganda: Adalah seorang yang memiliki lebih dari satu kecacatan. Untuk yang tidak bisa mendengar dilakukan terapi visual.Dalam pengamatan Ibu. Ina beliau menjelaskan kecatatan tersebut bisa merupakan kecacatan mata sekaligus kecacatan mental/ Retardasi Mental, anak-anak yang mengalami gangguan mental. Ada seorang anak berusia empat puluh dua tahun (usia kalender), namun aktivitas sehari-harinya seperti seorang anak beerusia lima belas tahun, orang ini mengikuti kelas keterampilan dan diharapkan dirinya pada suatu saat akan mencapai kemandiriannya. Ada tujuh orang anak tunaganda yang dirawat pada saat ini dimalai dari anak berusia sembilan tahun sampai dengan tiga belas tahun, terdiri dari seorang perempuan dan enam orang laki-laki. Mereka inilah anak-anak yang nantinya akan ada perkembangan untuk ke depannya.

Low Vision/ Tunanetra: Tidak dirawat di Panti asuhan Bakti Luhur.

Celebral Palsy (CP): Adalah anak-anak yang sama sekali tidak bisa duduk. Mereka hanya tidur. Mengalami kekakuan pada tulang, seperti tulangnya bengkok, kakinya bengkok. Pada mereka dilakukan fisioterapi setiap hari untuk memperlambat pembengkokkan tulang. Ini dipengaruhi oleh faktor genetik. Apabila tidak dilakukan terapi maka tulang akan semakin cepat mengalami pembengkokkan. Keterlambatan diterapi hingga mencapai usia dewasa maka akan tidak bisa disembuhkan. Sedangkan untuk seorang anak yang hanya bisa tidur atau tidak bisa duduk, namun telah di bawa untuk diterapi sejak usia anak atau masih kecil maka kemungkinan mengalami kesembuhan akan sangat besar. Ada dua orang Celebral Palsy yang sekarang sedang dirawat, berusia delapan belas dan dua puluh dua tahun. Mereka harus dirawat dengan memakai hati dan rasa.

Epilepsi: Ada dua orang penderita epilepsi yang sedang dirawat. Perawatan juga harus memakai hati, mereka tidak bisa diterapi, melainkan hanya mengkonsumsi obat secara rutin dengan bantuan perawat. Semua obat-obatan yang dibutuhkan disediakan oleh yayasan. Mereka sering mengalami ayan atau kejang-kejang. Di dalam melatih mereka tidak boleh dilakukan dengan cara memaksa. Epilepsi karena faktor genetik sangat sulit untuk disembuhkan. Orang yang normal juga bisa epilepsi. Ada yang berusia dua puluh tujuh (sudah dua tahun di panti) dan ada yang sudah berusia dua belas tahun. Anak ini masuk ke dalam kelompok tunaganda, tidak dapat melakukan aktivitas apa-apa, dia sangat membutuhkan bantuan orang lain dalam banyak aktivitas. Anak seperti ini dilatih langkah demi langkah mulai dari memegang sendok dengan tahap-tahapannya, menyendok nasi, memasukkan makanan ke dalam mulut sampai dengan mengunyah makanan.

Kebanyakan dari anak-anak dalam kecacatan di Panti asuhan Yayasan Bhakti Luhur adalah anak-anak yatim piatu. Mereka tidak pernah menanyakan siapakah orangtua atau keluarga mereka. Semuanya merasakan kasih di Panti asuhan Bakti Luhur. Tidak ada kasih yang lain yang didapatkan sebagai pembanding karena pelayanan semua perawat dan suster-suster yang ada sudah merupakan pelayanan terbaik dan penuh kasih. Pelayanan kerohanian juga diberikan setiap hari. Demikian penjelasan dari ibu. Ina yang terekam dan kami ringkas. Setelah sudah lewat tengah hari Savemillions bersiap-siap untuk pulang. Kunjungan Savemillions diakhiri dengan foto-foto bersama dengan anak-anak panti asuhan Bakti Luhur Bandung yang didampingi oleh ibu. Ina dan suster Maria. (Savemillions)

sumber:
http://www.savemillions.org/kunjungan-savemillions-12-april-2016-ke-yayasan-bakti-luhur-bandung-yblb/

Viewing all 87 articles
Browse latest View live